Definisi
Pengeluaran Feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
Penyebab
Fisiologis
- Inflamasi gastrointestinal
- Iritasi gastrointestinal
- Proses Infeksi
- Malabsorbsi
Psikologis
- Kecemasan
- Tingkat stres tinggi
Situasional
- Terpapar kontaminan
- Terpapar toksin
- Penyalahgunaan laksatif
- Penyalahgunaan zat
- Program pengobatan (Agen tiroid, analgesik, pelunak feses, ferosulfat, antasida,cimetidine dan antibiotik)
- Perubahan air dan makanan
- Bakteri pada air
Gejala dan tanda Mayor
Subjektif
Objektif
- Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
- Feses lembek atau cair
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
- Urgency
- nyeri/ kram abdomen
Objektif
- frekuensi peristaltik meningkat
- Bising usus hiperaktif
Baca juga : Bersihan Jalan Napas tidak efektif
Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Kondisi Klinis terkait
- kanker kolon
- Diverticulitis
- Iritasi usus
- Crohn's disease
- Ulkus peptikum
- Gastritis
- Spasme colon
- Kolitis ulseritif
- Hipertiroidisme
- demam Thypoid
- Malaria
- Sigelosis
- Kolera
- Disentri
- Hepatitis
Kriteria Hasil
Eliminasi Fekal ( L. 04033)
- Kontrol pengeluaran feses Meningkat
- Urgency menurun
- Nyeri Abdomen Menurun
- Kram abdomen menurun
- Konsistensi feses membaik
- Frekuensi defekasi Membaik
- Peristaltik usus membaik
Intervensi Keperawatan
Manajemen Diare (I. 03101)
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses infeksi, malabsorbsi, ansietas, stres, efek obat-obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis.takikardi, nadi teraba lemah, tekanan darah, turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit, pedialyte, renalyte)
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena (mis. ringer asetat, ringer laktat) jika perlu
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa
- Anjurkan pemeberian ASI
Kolaborasi- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis.papaverin, ekstrak belladonna,, mebeverine)
- Kolaborasi pemeberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
sumber : Buku SDKI, SLI, SIKI PPNI
Komentar
Posting Komentar